Masa berlaku token listrik setelah pembelian – Listrik pintar dapat digunakan setelah membeli token (pulsa/voucher) dengan nominal tertentu.
Pelanggan PLN akan mendapatkan token yang isinya 20 digit angka yang kemudian dimasukkan atau diimput ke meteran listrik pintar (kWh Meter khusus).
Jika benar dalam mengetikkan token maka meteran akan terisi dengan jumlah pulsa yang dibeli.
Masa Berlaku Token Listrik Setelah Pembelian
Sebagian pelangan PLN mungkin akan bertanya mengenai masa aktif token listrik setelah melakukan pembelian.
Setelah melakukan beberapa pencarian terkait dengan pertanyaan tersebut.
Admin kiatkita.com mendapatkan informasi bahwa masa berlaku token listrik setelah pembelian yaitu tidak memiliki masa aktif yang artinya tidak memiliki masa kadaluwarsa atau expired.
Pelanggan dapat menyimpan token tersebut, kemudian mengimputnya jika sudah membutuhkannya.
Namun, nomor token tidak dapat dimasukkan ke kWh apabila telah terlewat penginputannya dari 50 kali transaksi pembelian berikutnya.
Baca Juga Cara Bayar Tagihan Listrik Lewat Shopee
Nominal Token Listrik Yang Dapat Dibeli Pelanggan
Seperti halnya pulsa hp, token listrik juga memiliki nila isi ulang saat akan melakukan pembelian. Pelangan PLN dapat membeli dengan nominal seperti berikut ini:
- Rp 20.000,-
- Rp 50.000,-
- Rp 100.000,-
- Rp 250.000,-
- Rp 500,000,-
- Rp 1.000.000,-
- Dan di atas 1 juta
Sebelumnya kami juga sudah mengulas terkait cara cek token listrik via kode rahasia dan online. Token pulsa listrik dapat dibeli melalui:
- Loket Payment Point Online Banking (Mitra Bank)
- Bank Bukopin (ATM, SMS Banking, Teller)
- Bank BPRKS (EDC, ATM, ADM, Internet Banking)
- Bank Danamon
- Bank Danamon Syariah
- Bank BNI (ATM)
- Bank Mandiri (ATM)
- Bank BRI
- Bank NISP (ATM)
- Bank BCA (ATM)
Tempat beli pulsa listrik di atas 1 juta
Jika ingin melakukan pembelian pulsa listrik di atas Rp 1.000.000,-, kamu dapat membelinya melalui bank tertentu, berikut ini daftarnya:
NO | Nama Bank | NO | Nama Bank |
---|---|---|---|
1 | Bank BRI | 18 | Bank BPD Kalsel |
2 | Bank BRI Syariah | 19 | Bank BPD Kalbar |
3 | Bank Mandiri | 20 | BPD SULSEL |
4 | Bank Danamon Syariah | 21 | Bank NTT |
5 | Bank Danamon | 22 | Bank Muamalat |
6 | Bank Permata | 23 | Bank Sinarmas |
7 | Bank BII | 24 | Bank Maspion |
8 | Bank Panin | 25 | Bank BTN |
9 | Bank OCBC NISP | 26 | Bank Mega |
10 | Bank Standard CHARTERED | 27 | Bank Bukopin |
11 | Bank ARTHA GRAHA | 28 | Bank BSM |
12 | Ban Mutiara | 29 | Bank INA |
13 | Bank Jabar | 30 | Bank Syariah Bukopin |
14 | Bank DKI | 31 | Bank Mayora |
15 | Bank Sumut | 32 | Bank Victoria |
16 | Bank BPD Riau | 33 | BPRKS |
17 | BPD SUMSELBABEL | 34 | PT Pos Indonesia |
Baca juga Cara Beli Token Listrik di ATM, Indomart, Alfamart, Konter Pulsa
Kesimpulan
Apakah token listrik bisa hangus? Pihak PLN sendiri menyebutnkan melalui twiter, token listrik tidak memiliki masa aktif.
Ini artinya, sebelum token listrik tersebut digunakan dapat disimpan dan dikemudian hari dapat digunakan untuk mengisi meteran listrik pulsa.